Sumenep – Mahasiswa di Kabupaten Sumenep menduduki gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat, memprotes maraknya galian C ilegal dan kasus mafia pupuk bersubsidi yang dinilai masih belum tertangani dengan baik. Para mahasiswa mempertanyakan kinerja jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, DPRD dan Polres yang dinilai tak bisa menangani secara serius terkait dua kasus yang akhir-akhir ini menjadi buah bibir dan meresahkan masyarakat.
Menurut para mahasiswa, dua kasus tersebut sudah sangat jelas membawa dampak yang sangat buruk bagi masyarakat dan lingkungan sekitar. Maka dari itu, mahasiswa meminta pihak berwenang tak mempermainkan hak yang seharusnya didapatkan oleh rakyat.
“Berbagai kasus di Sumenep masih belum terselesaikan, lalu dimana sesungguhnya peran dari DPRD, Pemerintah dan pihak kepolisian,” ungkap Ahyatul Karim saat melakukan orasi, Jumat, 7 April 2023.
Tak hanya itu, mahasiswa juga menyinggung sikap para DPR yang seolah tidak lagi menjadi kepanjangan tangan rakyat dalam menyampaikan aspirasinya. Menurut mereka, para anggota dewan, terkesan telah abai akan kesejahteraan rakyat dan lebih mengutamakan kepentingan pribadi dan partai.
“Bukan perwakilan rakyat, tapi mencari keuntungan atas nama rakyat,” ujar Ahyatul.
Selain galian C, mafia pupuk bersubsidi dan kemiskinan, sejumlah persoalan yang menjadi atensi mereka, diantaranya, pengesahan UU Cipta Kerja, serta UU perampasan aset bag para koruptor.