- Advertisement -spot_img
HomeBeranda DaerahBaru Dibuka, Gladak Perak Penghubung Lumajang-Malang Digeruduk Masyarakat

Baru Dibuka, Gladak Perak Penghubung Lumajang-Malang Digeruduk Masyarakat

- Advertisement -spot_img

LUMAJANG – Masyarakat yang hendak melewati jalur alternatif Lumajang-Malang kini bisa bernafas lega karena jembatan Gladak Perak sudah dibuka oleh pemerintah, namun kalau sore hari harus sedikit bersabar.

Jembatan yang berada di kawasan Piket Nol Desa Sumbermujur Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang ini sempat putus pada 4 Desember 2020 silam saat terjadi bencana Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru.

Pemerintah pusat pun secara maraton mengebut pengerjaan jembatan yang menjadi akses satu-satunya bagi kendaraan besar untuk bisa lewat langsung dari Lumajang ke Malang lewat jalur selatan ini.

Sekedar informasi, jembatan ini sebenarnya sudah bisa dilewati oleh masyarakat sejak seminggu terakhir, namun belakangan menjadi viral di masyarakat Lumajang dan sekitarnya.

Pasalnya, banyak masyarakat yang ingin merasakan jembatan baru yang dibangun oleh pemerintah pusat usai kunjungan Presiden Joko Widodo pasca bencana beberapa tahun lalu itu.

Akibatnya bisa diprediksi, masyarakat Lumajang dan sekitarnya menggeruduk jembatan Gladak Perak ini, bukan untuk lewat menuju Malang atau sebaliknya.

Mereka tumplek blek memenuhi jembatan baru tersebut, bukan hanya di sisi trotoar pinggir jembatan , namun juga bahu jembatan pun dipenuhi oleh masyarakat yang penasaran.

Apalagi, sebagian besar pengunjung ini kebanyakan menggunakan sepeda motor, dan meraka malah berwisata di Gladak Perak tersebut dengan banyak memarkirkan kendaraannya di sepanjang sisi jembatan.

Menurut sejumlah sumber, kebanyakan jembatan ini padat yakni siang hingga di sore hari sesaat menjelang maghrib, banyak masyarakat ngabuburit di kawasan jembatan baru itu.

Hal ini mengakibatkan banyak pengendara roda empat yang hendak lewat pun harus pelan-pelan melewati jembatan ‘baru’ tersebut.

“Sulit untuk lewat kalau sore, penuh jembatannya. Tapi ya Alhamdulillah bisa dilewati, dulu lewat kali kalau gak ada jembatannya,” ucap Solihan, sopir sebuah perusahaan ekspedisi ini.

Dia mengatakan sebelum jembatan Gladak Perak ini kembali dibangun, banyak dari masyarakat yang ingin menyebrang melalui jalur alternatif melalui Curah Kobokan.

“Kalau orang Lumajang menyebutnya Tol Cikali alias tol yang melewati sungai,” timpal Udin temannya. Mereka mengaku nekat lewat Tol Cikali karena jika lewat jalur utara terlalu jauh dan memutar.

Sehingga meskipun sedikit beresiko, namun bisa dengan cepat sampai tujuan. “Yang penting hati-hati, kalau mendung atau hujan mending balik kanan,” terangnya.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Must Read
Related News
- Advertisement -spot_img

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

uluslararası nakliyat uluslararası evden eve nakliyat uluslararası nakliyat uluslararası evden eve nakliyat ev depolama ev eşyası depolama istanbul eşya depolama yurtdışı kargo uluslararası kargo firmaları uluslararası kargo taşımacılığı uluslararası ev taşıma uluslararası eşya taşımacılığı uluslararası ev taşıma uluslararası nakliyat uluslararası evden eve nakliyat
porn