Jember – Petugas Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah III Jember, turun tangan untuk menangkap monyet liar yang menyerang warga di Dusun Sanggar, Desa Subo, Kecamatan Pakusari, Jember.
Seperti diketahui, tiga warga yakni Muhammad Haikal Widad Nur Fatah (13), M Rais (68) dan Joni (62), mengalami luka cukup parah akibat diserang monyet liar. Peristiwa penyerangan itu terjadi selama 3 hari berturut-turut, sejak hari Sabtu, Minggu, hingga Senin kemarin. Bahkan, semuanya terjadi pada siang hari sekitar pukul 11.00 WIB.
Menurut Kapolsek Pakusari AKP Hariyanto, untuk menangkap monyet liar itu, pihak BKSDA Jember menggandeng komunitas dari Jakarta yakni Jaringan Satwa Indonesia (JSI).
“Hari ini BKSDA mengajak rekanan JSI untuk menangkap monyet itu. Sampai dengan saat ini, pihak JSI belum pulang karena masih melakukan observasi untuk menangkap monyet itu,” kata Hariyanto, saat dihubungi melalui Hpnya, Selasa 18 Juli 2023.
Menurutnya, observasi yang dilakukan JSI itu untuk mengetahui lokasi monyet itu berada. “Selain itu, observasi juga untuk penjajakan, apakah nanti (monyet) dipancing dimasukkan ke kerangkeng atau memakai tembakan bius,” sambungnya.
Hariyanto menambahkan, bahwa selama observasi dilakukan, pihak BKSDA mengamankan 3 ekor monyet yang dipelihara oleh dua warga di sekitar lokasi kejadian. Ada dugaan, dua monyet liar yang datang ke permukiman warga itu karena adanya 3 ekor monyet yang dipelihara oleh warga tersebut.
“Karena menurut warga, monyet liar itu sempat menghampiri monyet yang dipelihara oleh warga ini. Kebetulan, dua monyet peliharaan warga ini berjenis kelamin betina, ya kemungkinan monyet liar itu mau kawin sama monyet (peliharaan warga) itu,” jelasnya.
Hariyanto bersyukur, karena sejak tadi malam hingga kini, tidak ada laporan adanya serangan susulan dari monyet liar itu. Bahkan, kondisi tiga warga yang diserang monyet itu sudah membaik dan kini sudah menjalani perawatan di rumah masing-masing.
“Kita juga sudah menghubungi pihak puskesmas bahwa tiga warga yang terluka itu tidak mengalami penyakit menular semacam rabies. Alhamdulilah, semua korban kondisinya terus membaik,” kata Hariyanto.
Dia juga memberikan imbauan kepada warga untuk selalu tenang namun tetap waspada. Pasalnya, dua monyet liar itu masih belum tertangkap. Bahkan, Hariyanto mengaku sempat melihat monyet liar itu.
“Saya barusan pulang dari balai desa Suboh, dapat info bahwa monyet itu terlihat di Desa Sumberpinang (Pakusari). Bahkan saya ikut pencarian juga dan melihat monyet itu melintas satu ekor. Ukurannya lumayan besar,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, s<span;>ebanyak 3 orang di Dusun Sanggar, Desa Subo, Kecamatan Pakusari, Jember, mengalami luka parah akibat diserang monyet liar. Bahkan, dua orang diantaranya mengalami luka robek cukup parah dan harus mendapat perawatan intensif di puskesmas setempat.
Ketiga orang yang menjadi korban serangan monyet itu adalah Muhammad Haikal Widad Nur Fatah (13), M Rais (68), dan Joni (62), semuanya warga setempat.