JEMBER – Tingkat hunian atau okupansi hotel selama perhelatan event-event akbar di Jember menjadi ladang cuan yang menjanjikan bagi para pengusaha hotel. Seperti pada perhelatan Jember Fashion Carnaval (JFC) kali ini.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jember Tegoeh Soeprajitno mengungkapkan, ada sekitar 2.500 kamar dari hotel – hotel yang tergabung dalam PHRI Jember. Dari yang kelas melati sampai bintang empat. Semuanya dalam posisi senantiasa siap menyambut event di Jember. “Hotel di Jember bintang empat punya dua, ada Dafam Fortuna dan Aston. Lainnya di bawah bintang empat semua dan nonbintang,” katanya.
Namun, lanjut dia, selama perhelatan event akbar hanya berdampak signifikan saat perayaan pada hari-H. Itu didominasi oleh hotel – hotel yang berada di sekitar area event atau venue-venue perhelatan di kota. “Peningkatan okupansi hotel terpusat di kota. Sementara, keanggotaan PHRI Jember ada sekitar 45 hotel, sebagian berada di pinggir kota,” sebutnya.
Seperti wisata Museum Tembakau, Puslitkoka, Botani, diperkenalkan pada edamame, dan beberapa lainnya. “Kami pernah mencoba saat itu sebelum pandemi, dengan dana mandiri. Kami siapkan tamu hotel ke salah satu venue, itu sangat memungkinkan. Itu hanya sekali kami coba, tahun berikutnya tidak sempat karena telah pandemi,” jelasnya.
Sejauh ini, lanjut dia, beberapa hotel di sekitar kota sudah tampil bersolek menyambut para tamu dan undangan JFC. Meski dampak JFC tidak merata ke seluruh hotel di Jember, Teguh memaklumi imbas pandemi membuat sebagian hotel Jember masih berupaya untuk memulihkan diri. “Mohon maaf, untuk pariwisata Jember ini juga harus dibenahi. Akses transportasi juga kurang terintegrasi dengan tempat-tempat wisata,” harapnya.