BERANDABACA.com – Sebagian dari kita tentu pernah dengan sadar mengambil camilan untuk menemani aktivitas kita di malam hari.
Entah saat menonton film, atau saat mengerjakan lain yang tertunda, mengunyah camilan bisa menjadi kawan yang membuat mata tetap terjaga.
Tapi pernahkah kita bertanya-tanya tentang efek apa yang bakal terjadi para tubuh jika kita terus menerus melakukan kebiasaan ngemil tengah malam?
Tak perlu diragukan lagi, ada sedemikian banyak orang yang menyukai camilan. Dan siapa yang bisa menyalahkan kita jika kita memiliki kebiasaan yang sama?
Ketika keinginan untuk ngemil muncul, keinginan tersebut sulit untuk ditolak.
Dalam artikel ini, kami akan membahas manfaat camilan larut malam, potensi kerugiannya, dan bagaimana dampaknya terhadap tubuh.
Apa yang dimaksud dengan ngemil larut malam?
Ngemil larut malam adalah ketika kita menyantap makanan atau minuman setelah makan malam atau menjelang tidur. Keinginan ini sulit untuk dibendung dan dapat disebabkan oleh berbagai alasan, termasuk rasa lapar, kebiasaan, kebosanan, stres, atau sekadar bersantai sebelum tidur. Bagaimana pun, semua orang dapat memahami kenikmatan menyantap camilan lezat sambil menonton acara Netflix favorit -misalnya. Namun, kualitas, jumlah, dan waktu makan camilan malam dapat memengaruhi kesehatan secara signifikan.
Manfaat kesehatan dari ngemil larut malam
- Dapat menyehatkan tubuh
Mungkin penjelasan yang satu ini agak mengejutkan. Ya, ngemil larut malam dapat menjadi kesempatan untuk memberi tubuh nutrisi penting yang mungkin terlewatkan di siang hari. Pilihlah makanan yang bergizi dan minim proses seperti yogurt dengan buah beri, biskuit gandum dengan hummus, atau seporsi kecil kacang-kacangan dapat menyehatkan tubuh karena kandungana vitamin dan mineral-nya.
Menyantap makanan berprotein tinggi sebelum tidur juga dapat mendukung istirahat dan pemulihan jika kita melakukan aktivitas berat sebelumnya. Kelsey Kunik, RDN, ahli gizi ahli diet terdaftar di Graciously Nourished, mengatakan, “ngemil di malam hari dapat membantu memberikan tubuh nutrisi, seperti protein, yang dibutuhkan untuk pemulihan otot saat tidur.”
- Membantu tidur nyenyak
Camilan ringan dan seimbang sebelum tidur dapat meningkatkan kualitas tidur, karena dipercaya mampu mencegah kita terbangun karena rasa lapar di malam hari. Penelitian, seperti artikel tahun 2018 di ACSM’s Health and Fitness Journal, menunjukkan, mengonsumsi camilan ringan dan sehat sebelum tidur merupakan praktik kebersihan tidur yang baik jika kita lapar di malam hari.
Selain itu, pilihlah camilan yang mengandung makanan kaya triptofan seperti kacang-kacangan atau biji-bijian, dapat membantu tubuh memproduksi neurotransmiter pengatur tidur serotonin dan melatonin.
Kesimpulan ini tertuang dalam artikel tahun 2018 di International Journal of Tryptophan Research. “Gunakan waktu ngemil larut malam sebagai kesempatan untuk makan makanan yang dapat membantu tidur.”
“Makanan yang kaya akan magnesium atau melatonin dapat membantu mendapatkan istirahat malam yang lebih baik,” kata Kunik.
- Membantu mengontrol gula darah
Menurut sebuah meta-review tahun 2022 yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition, ngemil makanan berprotein tinggi di malam hari dapat membantu menjaga kadar glukosa darah tetap stabil sepanjang malam.
Ini adalah kabar baik bagi mereka yang menderita diabetes atau memiliki masalah dengan kadar gula darah.
Untuk mencegah lonjakan gula darah dan crash, makanlah camilan yang menggabungkan protein, lemak sehat, dan karbohidrat kompleks, seperti apel dengan selai kacang atau roti panggang gandum dengan alpukat.
“Mengonsumsi camilan yang seimbang di malam hari dapat membantu kontrol gula darah yang lebih baik bagi penderita diabetes,” kata Kunik.
Potensi kerugian ngemil larut malam
- Memicu masalah pencernaan
Menurut sebuah artikel tahun 2020 di International Journal of Environmental Research and Public Health, ngemil larut malam dapat menyebabkan ketidaknyamanan pencernaan saat tidur.
Ketidaknyamanan itu dapat terasa dalam gangguan pencernaan, mulas, atau pun refluks asam lambung.
Jadi, hindari makanan berat atau pedas dan pilihlah camilan yang ringan dan mudah dicerna yang tidak akan membebani sistem pencernaan.
Misalnya, semangkuk kecil oatmeal atau pisang dengan selai almond. Kunik mengatakan, “Terlambat ngemil dapat memperburuk refluks asam lambung.” “Orang yang mengalami refluks asam lambung dan makan sebelum tidur dapat terbangun di malam hari dengan gejala-gejala yang tidak nyaman.”
- Membuat terbangun saat tidur
Menurut artikel tahun 2020, mengonsumsi camilan berukuran besar atau bergula menjelang waktu tidur dapat mengganggu pola tidur. Kebiasaan semacam ini bisa menyebabkan kita sering terbangun sepanjang malam. Jadi, hindari kafein, camilan manis, dan camilan berkalori tinggi sebelum tidur demi meningkatkan kualitas tidur.
“Mengonsumsi makanan yang membutuhkan banyak usaha untuk dicerna, seperti makanan berlemak tinggi atau makanan berat, dapat menyebabkan kita sering terbangun di malam hari,” kata Kunik.
- Memicu kenaikan berat badan
Jujur saja, ngemil larut malam sering kali dilakukan karena bosan atau karena kebiasaan. Ini berarti kita mungkin mengonsumsi terlalu banyak kalori, yang berpotensi menyebabkan kenaikan berat badan yang tidak disengaja.
“Ngemil larut malam dapat menyebabkan kenaikan berat badan,” kata Kunik.
“Jika ngemil larut malam sering dilakukan sambil menonton televisi atau aktivitas lain yang membuat kita tidak sadar akan apa yang dimakan, maka kita akan mudah makan lebih banyak dari yang seharusnya.”
Kesimpulan
Dampak ngemil larut malam terhadap tubuh memang bervariasi, tergantung pada kualitas dan kuantitas makanan yang dimakan.
Ketika makanan tertentu dapat mengganggu tidur dan menyebabkan masalah pencernaan, tetapi ada beberapa makanan lainnya dapat meningkatkan kualitas tidur.
Jadi, hindari makan makanan besar dan berat atau makanan olahan yang tinggi kalori dan gula sebelum tidur. Jika lapar di malam hari, makanlah makanan bergizi dalam jumlah sedang yang mengandung nutrisi yang mendukung tidur yang sehat dan mengenyangkan.