Bondowoso – Warga Desa Purnama, Kecamatan Tegalampel, Kabupaten Bondowoso, sudah lima bulan dilanda kekeringan.
Akibatnya, sekitar 215 KK di Dusun Krajan, Desa Purnama, kekurangan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
Salah seorang warga, Bu Tasia menjelaskan, sudah sekitar lima bulan warga di desanya dilanda kekeringan.
Menurutnya, setiap hari warga hanya mendapatkan jatah dua ember air bersih yang dialirkan dari desa sebelah.
“Ya dua ember kecil Mas, itu pun terkadang tidak sampai dua ember dan harus antri dengan warga yang lain,” kata dia.
Jatah air bersih ini dibuat untuk kebutuhan sehari-hari. Yakni untuk masak, cuci beras, mandi dan untuk minum ternak.
Bahkan untuk mandi saja dirinya harus mengalah. Sebab dia mengutamakan ternak dan kebutuhan masak.
“Sebenarnya dua ember tidak cukup untuk kebutuhan. Makanya penggunaan air harus irit,” jelas dia.
Menurutnya, akibat krisis air bersih tersebut warga hanya mandi sekali dalam sehari ketika sudah masuk siang hari. “Baru besok harinya lagi bisa mandi,” imbuh dia.
Menurutnya, warga harus turun mencari sumber mata air untuk kebutuhan sehari-hari.
“Kami membawa ember untuk mengangkut air, dan harus jalan kaki sekitar tiga kilometer,” ungkap dia.
Sementara untuk mencuci baju, warga membawa ke sungai yang lokasinya jauh dari kediamannya.
“Ditumpuk dulu kalau sudah banyak baru dicuci. Kalau yang punya motor naik motor, kalau saya jalan kaki,” imbuh dia.
Dia berharap bisa mendapatkan bantuan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. “Kalau bisa mendapatkan bantuan sumur bor,” harap dia.
Kepala Desa Purnama, Sholeh mengatakan, dalam beberapa bulan terakhir di Desa Purnama mengalami kekeringan.
Menurutnya, di Dusun Krajan ada dua RT yang krisis air bersih. Yakni RT 1, RT 2 dan RT 3.
“Untuk RT 3 ada sekitar 100 KK, RT 2 dan RT 1Â ada sekitar 115 KK yang kekurangan air bersih,” jelas dia.