Dar Es Salaam, Tanzania – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) melanjutkan kunjungan kenegaraannya ke Republik Persatuan Tanzania (22/08). Setelah lebih dari 30 tahun, Presiden Jokowi menjadi pemimpin Indonesia selanjutnya yang mengunjungi Tanzania dengan tujuan memperkuat kerja sama antarnegara selatan global. Kunjungan kenegaraan ini menjadi kesempatan bagi Presiden Jokowi untuk bertemu dengan Presiden Republik Persatuan Tanzania, Samia Suluhu Hassan. Acara ini digelar di Dar Es Salaam State House, tempat kedua kepala negara berdiskusi dan menjalin kerja sama.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi mengungkapkan rasa terima kasih atas sambutan hangat dari Presiden Samia. Mengingat akar hubungan yang kuat antara Afrika dan Indonesia melalui Konferensi Asia-Afrika (KAA) 1955 dan Gerakan Non-Blok 1961, Presiden Jokowi menekankan pentingnya meningkatkan kolaborasi dan solidaritas antarnegara berkembang.
Lebih lanjut, Presiden Jokowi menyebut bahwa negara-negara selatan global mencapai 85 persen populasi dunia. Oleh karenanya, Presiden menilai bahwa sudah seharusnya suara dan kepentingan negara-negara selatan global harus didengar oleh seluruh dunia. Presiden Jokowi juga menyatakan bahwa Indonesia memiliki rencana konkret untuk meningkatkan kerja sama dengan Afrika melalui desain besar pembangunan lima tahun ke depan.
Dalam bidang pertanian, Indonesia berkomitmen untuk membantu revitalisasi Farmers Agriculture dan Rural Training Center di Morogoro, Tanzania. Terkait kesehatan, Indonesia juga berencana mendukung ketahanan kesehatan Tanzania dengan memenuhi kebutuhan produk farmasi di negara tersebut. “Indonesia berkomitmen menjadi bagian dalam membangun Ketahanan kesehatan Tanzania, perusahaan farmasi Indonesia akan ekspor produk perdananya di Tanzania sebagai bentuk kontribusi penuhi kebutuhan produk farmasi Tanzania,” tandasnya.
Presiden Jokowi juga menyebutkan bahwa melalui pertemuan bilateral tersebut, Indonesia ingin meningkatkan nilai investasi di Tanzania dalam bidang energi, termasuk pengelolaan Blok Gas Mnazi Bay oleh Pertamina dan pemanfaatan gas alam menjadi bahan kimia dan pupuk.
Kerja sama investasi ini dianggap strategis dalam memperkuat hubungan antarnegara berkembang. Selain itu, Presiden juga mendorong pembentukan Preferential Trade Agreement (PTA) dan Bilateral Investment Treaty (BIT) dengan Tanzania untuk meningkatkan perdagangan dan perlindungan investasi.
Pertemuan ini berujung pada sejumlah dokumen kerja sama yang ditandatangani oleh kedua negara, termasuk perjanjian bebas visa bagi pemegang paspor diplomatik dan dinas, kerja sama dalam sektor kesehatan, energi, ketenagalistrikan, pertambangan, serta bisnis minyak dan gas.
Kunjungan kenegaraan ini diharapkan dapat memperkuat hubungan antara Indonesia dan Tanzania, serta memberikan kontribusi positif terhadap kerja sama antarnegara berkembang di tingkat global.
Dalam kesempatan terpisah, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan bahwa saat melaksanakan pertemuan terbatas (tete-a-tete), Presiden Tanzania menyampaikan keinginannya untuk belajar dari Indonesia, terutama mengenai pembangunan infrastruktur dan hilirisasi industri.
“Juga ingin belajar dari Indonesia untuk pengembangan industri minyak kelapa sawit, serta belajar mengenai manajemen BUMN,” ucap Menteri Luar Negeri.
Retno juga menyebut bahwa kedua presiden juga sepakat untuk memperkuat kerja sama dalam bidang pelatihan diplomatik. “Presiden jokowi mengundang tim dari Tanzania untuk berkunjung ke Jakarta untuk bertukar pikiran mengenai pengembangan kurikulum sekolah diplomatik,” ucapnya.
Di samping itu, Menlu Retno juga menyampaikan bahwa dalam pertemuan, kedua pemimpin negara telah sepakat untuk segera memulai negosiasi dalam pembentukan PTA dan BIT. “Untuk PTA dan BIT, kedua presiden sepakat untuk segera memulai negosiasi,” tandasnya.
Untuk diketahui, pertemuan kedua negara tersebut menghasilkan sejumlah dokumen kerja sama dalam beberapa sektor yang ditandatangani yakni Nota Kesepahaman Pembentukan Komisi Bersama untuk Kerja Sama Bilateral, Perjanjian Bebas Visa bagi Pemegang Paspor Diplomatik dan Dinas, Nota Kesepahaman Kerja Sama Kesehatan, Nota Kesepahaman Kerja Sama dalam Sektor Energi, Nota Kesepahaman terkait Kerja Sama Ketenagalistrikan antara PLN dengan Tanzania Electric Supply Company (TANESCO), Nota Kesepahaman antara MIND ID dan State Mining Corporation (STAMICO) Tanzania, dan Nota Kesepahaman mengenai Kegiatan terkait Rantai Nilai Bisnis Minyak dan Gas antara Pertamina dan Tanzania Petroleum Development Corporation (TPDC).