JEMBER – Tugu perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) di Dusun Krajan, Desa Pakusari, Kecamatan Pakusari akhirnya dipindah. Pemindahan dilakukan setelah rencana pembongkaran tugu yang berada di tepi jalan nasional itu diprotes ratusan anggotanya.
“Sebenarnya ya dibongkar. Tapi kan tidak dihancurkan, melainkan dipindah ke lokasi lain,” kata Camat Pakusari Samsul Hidayat, Senin (28/8/2023).
Menurut pria yang karib disapa Dayat ini, tugu itu selama ini dibangun di atas tanah negara. Di mana lokasinya berada di tepi jalan raya yang menghubungkan Jember – Banyuwangi.
“Jadi tugu itu dibangun di atas Rumija (Ruang Milik Jalan) yang secara aturan memang tidak diperbolehkan dibangun apa pun,” terang Dayat.
“Tadi tugunya dicongkel. Dalam bahasa kita digenjong. Kemudian diangkut dengan truk. Dibawa ke mana saya tidak tahu persis. Tapi katanya mau ditaruh di lahan pribadi warga PSHT,” tambah Dayat.
Ada sekitar 20 anggota PSHT yang mencongkel dan memindahkan tugu tersebut. Sementara pihak Muspika hanya menyaksikan proses tersebut.
“Jadi memang secara teknis dilakukan oleh anggota PSHT sendiri. Kami dari Muspika hanya menyaksikan,” pungkasnya.
Ketua Pengaman Terate (Pamter) Jember Nurkholis membenarkan pemindahan tugu tersebut. Tugu dipindah ke tanah pekarangan milik anggota.
“Jadi dibongkar bukan dihancurkan, tapi dipindah, dipindahkan ke pekarangan milik saudara kita,” tegasnya.
Menurut Nurkholis, tugu itu tidak dihancurkan demi menghargai anggota yang membangunnya. Karena pembangunan tugu tersebut bersumber dari dana swadaya.
“Biayanya tidak sedikit membangun tugu itu, makanya kami pindah, tidak dihancurkan,” tandasnya. (*)