NEW YORK — Program MORA Overseas Student Mobility Awards (MOSMA) Kemenag 2023 sudah bergulir. Para mahasiswa penerima beasiswa ini sedang menjalani kuliah 1 semester di berbagai perguruan tinggi, salah satunya di Buffalo State University (BSU) New York.
Kini, Kementerian Agama tengah menjajaki kemungkinan perluasan program kerja sama lainnya dengan perguruan tinggi di berbagai negara. Hal tersebut dibahas bersama dalam kunjungan Dirjen Pendidikan Islam M Ali Ramdhani dan Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Ahmad Zainul Hamdi ke Buffalo State University New York.
Hadir juga, Dirjen Bimas Hindu I Nengah Duija, Kasubdit Pengembangan Akademik Abdullah Faqih, Kasubdit Bina Guru dan Tenaga Kependidikan Zulpan Syarif Hasibuan, serta Kasubag TU Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Ajang Pradita.
“Kami ingin kerja sama Kemenag dengan Buffalo State University dan juga perguruan tinggi lainnya tidak hanya terbatas pada MOSMA, tapi juga bidang lain seperti Visiting Professor, Collaborative Research, dan Program Microcredential lainnya yang mendukung implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka pada Perguruan Tinggi Keagamaan binaan Kemenag,” terang M Ali Ramdhani di kampus Buffalo State University, New York, Selasa (29/8/2023).
BSU merupakan Universitas Negeri yang berada dalam jaringan SUNNY (State University of New York). SUNNY merupakan jaringan perguruan tinggi ternama, paling lengkap, dan terbesar di New York.
MORA Overseas Student Mobility Awards (MOSMA) merupakan salah satu program implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). MOSMA berbentuk program mobilitas fisik yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar di perguruan tinggi luar negeri. Program ini berlangsung selama 1 semester dengan durasi maksimal 6 bulan. Melalui program ini, mahasiswa mendapatkan kredit yang dapat dikonversi ke dalam SKS (Satuan Kredit Semester) di kampus asal.
Menurut Ali Ramdhani, MOSMA adalah bagian dari implementasi MBKM. Mahasiswa penerima beasiswa MOSMA akan kuliah di berbagai disiplin ilmu di perguruan tinggi yang menjadi tujuan. Mereka mengambil 20 SKS dari berbagai program studi, baik yang relevan dengan prodi asal atau di luar prodi asal sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Pilihan prodi tersebut antara lain Agribisnis, Ekonomi, Life Science, dan Teacher Training.
“Kedatangan kami ingin memastikan bahwa capaian pembelajaran mahasiswa MOSMA dari BSU ini nantinya dapat diberikan Sertifikat yang dapat dikonversi ke dalam SKS di Perguruan Tinggi Asal di Indonesia,” tegasnya.
Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Ahmad Zainul Hamdi menambahkan, dalam kunjungan ke Amerika, pihaknya melakukan pertemuan dengan 21 mahasiswa penerima beasiswa MOSMA. Mereka akan melakukan kuliah 1 semester di Buffalo State University New York.
Director of Global Engagement BSU, Joy Gourino, menyambut baik kehadiran 21 mahasiswa MOSMA dari Indonesia. Menurutnya, BSU sangat bangga menjadi salah satu kampus yang terus berkomitmen terhadap keragaman dan pertukaran mahasiswa.
Koordinator bagian Pengasuhan Mahasiswa MOSMA di BSU, Fisher, menambahkan bahwa saat ini ada 83 mahasiswa Internasional yang sedang mengambil student mobility program di BSU. Dari jumlah itu, sebanyak 21 mahasiswa adalah penerima beasiswa MOSMA Kementerian Agama Republik Indonesia.