Jember – Polisi akhirnya berhasil meringkus Hs alias Husairi (39) warga Dusun Krajan, Desa Gelang, Kecamatan Sumberbaru, Jember. Husairi merupakan salah satu pelaku Carok yang menewaskan Mat Halil (70) warga setempat, Minggu 3 September 2023.
Husairi ditangkap petugas saat sedang berada di rumahnya, sekitar pukul 16.15 WIB. Dalam peristiwa itu, Husairi juga mengalami luka bacok di tangan kanannya.
Ia mengaku bahwa luka itu disebabkan setelah berusaha menangkis bacokan dari Fatimah (65) istri Mat Halil. “Istrinya (Mat Halil, korban tewas) ikut bacok saya pakai Parang, dan saya tangkis,” kata Husairi kepada wartawan di Mapolsek Sumberbaru.
Menurut Husairi, sebelum peristiwa berdarah itu terjadi dia sedang memanjat pohon kelapa. Kemudian dia pulang dan mendapat kabar bahwa ayahnya, Sarip alias Pak Ho (65) dibacok dan diserang batu oleh Hasim (45) dan keluarganya.
Kemudian, Husairi bersama adiknya, Solihin alias Sali (32) mendatangi rumah Hasim yang lokasinya cukup berdekatan.
“Pas sampai di sana (rumah Hasim), itu ada Mat Halil (mertua Hasim) duduk di teras. Melihat saya datang, dia langsung masuk ke ruang tamu,” jelas Husairi.
Ternyata, lanjut Husairi, di ruang tamu tersebut Mat Halil sudah mempersiapkan celurit. Akibatnya, aksi saling bacok pun tak terhindarkan. “Dia yang bacok saya duluan, kemudian saya membalas,” kata Husairi.
Mat Halil mengalami luka bacokan di pinggang dan tangan, hingga membuatnya ambruk. Kemudian, kata Husairi, istri Mat Halil yakni Fatimah ikut melakukan pembacokan.
“Saat istrinya membacok, saya tangkis dan kena tangan saya,” katanya. Akhirnya, Fatimah pun terkena serangan balik yang mengakibatkan ketiak kanannya mengalami luka sabetan senjata tajam.
Husairi membenarkan bahwa aksinya itu dilakukan karena tidak terima orang tuanya yakni Sarip dibacok dan dilempari batu. Dia juga tidak menampik bahwa kasus itu karena dilatarbelakangi persoalan batas tanah.
Diberitakan sebelumnya, warga yang tinggal di Dusun Krajan, Desa Gelang, Kecamatan Sumberbaru, Jember, mendadak geger. Pasalnya, 5 orang warga desa tersebut terlibat carok.
Akibat kejadian itu, satu orang tewas dan 3 orang lainnya mengalami luka-luka. Sementara satu orang lainnya melarikan diri dan kini sedang dalam pengejaran polisi.
Informasi di lapangan, peristiwa berdarah itu terjadi pada hari Minggu 3 September sekitar pukul 09.30 WIB. Saat itu, Sarip alias Pak Ho (65) membawa celurit mendatangi Hasim (42).
“Yang terlibat carok ini semuanya masih bertetangga, bahkan masih ada hubungan keluarga. Nah, Sarip alias Pak Ho ini bawa celurit mendatangi Hasim karena persoalan batas tanah,” kata sumber terpercaya, yang mewanti tak disebut namanya.