Paramaribo, Suriname – Kedekatan hubungan bilateral antara Indonesia dan Suriname kembali dimaknai dengan kehadiran Presiden Suriname, Y.M.Chandikhapersad Santokhi sebagai tamu kehormatan pada resepsi diplomatik di ballroom Hotel Royal Torarica (31/08). Kehadiran Presiden Suriname ini merupakan kali kedua secara berturut-turut dalam perhelatan resepsi diplomatik yang diadakan KBRI Paramaribo pasca pandemi Covid-19.
Selain Presiden, kehadiran Wakil Presiden, Ketua dan Anggota Parlemen, serta sejumlah Menteri Negara mempertegas kerjasama bilateral antara Indonesia dan Suriname di berbagai bidang. Resepsi juga dihadiri oleh para Duta Besar dan perwakilan Korps Diplomatik asing di Suriname, Organisasi Internasional, Friends of Indonesia, rekan media massa, dan penggiat media sosial di Suriname.
Dalam pidato Sambutannya Duta Besar RI untuk Suriname dan Guyana, Julang Pujianto menyampaikan tentang semangat peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-78 dengan tema Terus Melaju Untuk Indonesia Maju. Tema tersebut sejalan dengan harapan Presiden Joko Widodo tentang peluang Indonesia Emas pada tahun 2045 ketika nanti memperingati ke-100 tahun kemerdekaan Republik Indonesia. Kepada para tamu, Duta Besar menyampaikan tentang peran Indonesia dalam berbagai forum internasional yang tercermin melalui kepemimpinan Indonesia pada berbagai organisasi internasional dan regional seperti keketuaan Indonesia di ASEAN tahun 2023.
Duta Besar RI Paramaribo juga menyampaikan perkembangan tentang perjanjian hibah Pemri kepada Pemerintah Suriname yang telah ditandatangani pada tahun 2021. Terdapat hibah sejumlah USD 100 ribu dalam kerangka Kerjasama pembangunan Indo AID yang bertujuan untuk mendukung kesejahteraan warga Suriname keturunan Indonesia. Perwujudan hibah antara lain berupa peresmian pusat dokumentasi pada 21 Januari 2023, peluncuran buku 133 Jaar Java Suriname pada 8 Agustus 2023, dan sedang dibangun gedung Pasar Kuliner dan Kerajinan Tangan di Mariënburg, Suriname.
Presiden Santokhi dalam sambutan kehormatannya menyampaikan ucapan selamat atas penyelenggaraan Tujuh Belasan, “Setiap tahun tanggal 17 Agustus selalu dirayakan oleh seluruh diaspora Indonesia di seluruh dunia, termasuk di Suriname”, imbuh Presiden Santokhi. Lebih lanjut, Presiden Santokhi menekankan keberhasilan Indonesia sebagai ekonomi terbesar di Asia Tenggara dan telah menjadi salah satu emerging market economies dunia. Keberhasilan tersebut tidak terlepas dari kedisiplinan, dedikasi, dan visi yang jelas. Presiden Santokhi juga salut terhadap kepemimpinan yang kuat dari Presiden Joko Widodo dalam mewujudkan visi Indonesia maju. Khususnya terhadap keputusan merelokasi Ibu Kota Negara ke Kalimantan untuk tujuan pertumbuhan yang inklusif dan adil, yang diproyeksikan dalam waktu yang cukup singkat.
Presiden Santokhi juga menyadari perlunya penguatan hubungan dagang, mengingat Suriname adalah gerbang masuk Indonesia di kawasan Karibia dan CARICOM. Selain itu disebutkan tentang keinginan bersama antara Suriname dan Indonesia untuk membentuk trading house, seperti yang pernah dibahas pada Road to INALAC 2023.
Resepsi diplomatis juga dihadiri oleh para finalis Putri Jawa dan Miss & Mister Tropical Beauty Suriname. Resepsi diplomatic sekaligus dijadikan sebagai ruang promosi seni budaya dan pariwisata Indonesia. Para tamu dihibur dengan pertunjukan tari klasik Golek Ayun-ayun dan tari kreasi, Trip to Bali. Sambil memperdengarkan lagu-lagu daerah Indonesia, para tamu juga menikmati sajian makanan khas Indonesia seperti sate ayam, kue lapis, onde-onde, dan semar mendem.