JEMBER – Pedagang Pasar Baru Kencong menuntut janji pemerintah Kabupaten Jember, pada Jumat, (12/7/2024).
Keputusan inkrah pengadilan tahun 2013 menyatakan permasalahan pasar ini harus diselesaikan, tetapi hingga 2024, belum ada penyelesaian.
“Namun hingga tahun 2024 tidak ada penyelesaian. Pemkab Jember mengabaikan nasib pedagang,” kata Martin Alamsyah, seorang pedagang.
Menurut Martin, subsidi untuk 699 pedagang masih belum diselesaikan. Pedagang mendesak Pemkab Jember segera menyelesaikan sisa subsidi dan menerbitkan Surat Izin Menempati (SIM).
“Tahun 2021 kami menitipkan surat kepada Bupati Hendy, namun hingga sekarang tidak ada penyelesaian. PKL menjamur di depan pasar, menambah kesan kumuh,” ungkap Martin geram.
Para pedagang yang datang ke kecamatan untuk berkeluh kesah, tidak bisa bertemu dengan Camat Kencong karena beliau sedang sakit. Mereka diterima oleh pihak Kasipol PP.
“Tujuan kami datang untuk berkeluh kesah kepada Camat sebagai perwakilan pemerintah, namun beliau sakit. Kami ditemui Kasipol PP, yang penting tujuan kami sudah disampaikan,” jelas Martin.
Ditanya tentang pemasangan kain kafan di logo Pemkab Jember, Martin menjelaskan bahwa kain kafan itu bertuliskan “PASAR MILIK RAKYAT BUKAN PEMKAB”. Ini sebagai simbol kematian.
“Pedagang memasang kain kafan karena tidak percaya kepada Pemkab Jember. Masalah subsidi dan SIM saja tidak selesai, pedagang sudah capek,” ungkap Martin.
Untung As’ad, manajer pemasaran PT Atha Wahana Persada, pengelola pasar, mengaku tidak bisa berbuat banyak atas aksi pedagang.
“Kami serahkan kepada pedagang. Saya paham sekali kekecewaan mereka,” katanya.
Menurut Untung, SIM tidak selesai hampir belasan tahun dan subsidi tidak cair. Ini adalah puncak kekecewaan pedagang.
“Saya mengerti betul rasa kecewa pedagang,” tambahnya.
Sementara itu, kondisi Pasar Baru Kencong berjalan seperti biasa. Spanduk kain kafan bertuliskan “Pasar ini milik rakyat” terlihat di dua tempat, di depan pasar dan pintu masuk.
Spanduk ini seakan menimpali tulisan “Pasar Pemerintah Kabupaten Jember”. Pedagang berharap pemerintah segera bertindak nyata menyelesaikan masalah ini.
Pedagang menegaskan, mereka akan terus berjuang sampai hak mereka terpenuhi.
“Kami akan terus berjuang sampai hak kami terpenuhi,” tegas Martin menutupnya