JEMBER – Hendy Siswanto, calon bupati Jember, menegaskan dirinya tak gentar meski berkampanye di wilayah yang dikenal sebagai basis pendukung calon lain.
Kampanye dilakukan di Kecamatan Jombang, kandang dari kibu lawanh Gus Fawait.
Meski begitu, Hendy tetap percaya diri akan memperoleh suara signifikan.
Kecamatan Jombang, yang merupakan kampung halaman Gus Fawait, telah lama menjadi basis kekuatan politik lawan sejak pemilihan legislatif lalu.
“Saya tahu ini wilayah Gus Fawait, tapi itu tidak membuat saya ragu,” ujar Hendy.
Ia mengungkapkan bahwa kampanye di Jombang hanyalah bagian dari komitmennya mengunjungi seluruh kecamatan di Jember tanpa memandang dukungan politik.
Sejarah pemilihan sebelumnya menunjukkan Gus Fawait selalu memperoleh suara besar di Jombang.
Namun, Hendy menyatakan bahwa ia tetap bersemangat untuk mendekati masyarakat di wilayah tersebut.
“Tidak ada masalah bagi saya, semua warga Jember layak untuk saya temui. Ini bukan soal basis A atau B, ini soal niat baik kami untuk Jember,” katanya.
Hendy menegaskan, sebagai calon bupati, semua wilayah di Jember harus mendapatkan perlakuan yang sama.
Ia menolak pandangan bahwa wilayah tertentu harus diprioritaskan hanya karena basis dukungan politiknya.
“Saya tidak takut. Setiap kecamatan di Jember punya hak yang sama untuk mendapatkan perhatian. Saya ingin jadi pemimpin yang adil,” lanjutnya dengan tegas.
Baginya, tugas utama seorang bupati adalah memperlakukan semua wilayah secara adil, tanpa memandang siapa yang mereka dukung dalam pemilihan.
Hendy menegaskan bahwa Jember terdiri dari masyarakat yang beragam, tetapi hak dan perhatian harus merata.
“Saya anggap semua masyarakat Jember itu seperti anak saya. Dan sebagai orang tua, saya harus bersikap adil kepada semuanya, tanpa pandang bulu,” katanya.
Sebelum kampanye, Hendy Siswanto juga sempat melakukan pertemuan dengan tokoh agama dan masyarakat setempat di Jombang. Langkah tersebut diambil untuk mempererat silaturahmi.
Pada kesempatan tersebut, Hendy mendapat sambutan hangat dari para tokoh yang hadir, meski ia menyadari bahwa sebagian besar dari mereka merupakan pendukung lawan politiknya.
Hendy tetap optimis bahwa niat baik dan visi untuk Jember yang lebih baik akan menjadi daya tarik bagi masyarakat, terlepas dari afiliasi politik mereka.
“Ini bukan soal siapa yang punya massa lebih banyak, tapi siapa yang punya niat baik dan sungguh-sungguh untuk membangun Jember,” pungkasnya.