JEMBER – Para pengusaha etnis Tionghoa di Jember menyatakan dukungan penuh terhadap pasangan calon nomor urut 2, Gus Fawait dan Djoko, dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jember 2024.
Deklarasi ini digelar di Posko Rumah Cinta pada Rabu malam, 13 November 2024, dengan dihadiri puluhan perwakilan pengusaha muda Tionghoa dari Jember.
Teguh Jaya, salah satu pengusaha Tionghoa terkemuka, menyampaikan alasannya mendukung Gus Fawait-Djoko.
Menurutnya, visi dan misi Paslon ini sangat relevan dengan aspirasi pengusaha lokal.
“Visi mereka selaras dengan harapan kami sebagai pengusaha. Kami butuh pemimpin yang bisa bersinergi dengan dunia usaha,” ujar Teguh.
Sebagai pelaku usaha, Teguh menginginkan kepemimpinan yang mampu menciptakan terobosan untuk mengatasi kemerosotan ekonomi Jember selama beberapa tahun terakhir.
“Kami berharap Gus Fawait punya langkah konkret agar kami bisa maju bersama. Ekonomi Jember harus kembali tumbuh,” lanjutnya.
Menanggapi dukungan ini, Gus Fawait menyampaikan pandangannya terkait kondisi ekonomi Jember yang disebutnya sedang mengalami stagnasi.
“Data menunjukkan bahwa investasi di Jember menurun drastis hingga 51 persen. Sementara daerah lain di Jawa Timur justru naik,” kata Gus Fawait.
Penurunan investasi ini, menurutnya, berdampak serius pada terbatasnya lapangan pekerjaan, sehingga tingkat pengangguran masih cukup tinggi di Jember.
Selain itu, ia menyoroti angka kemiskinan yang meningkat sejak 2019 sebagai bukti bahwa sektor riil membutuhkan perhatian khusus.
“Saya ingin mengajak para pengusaha dan investor, terutama putra daerah, untuk menghidupkan kembali investasi di Jember,” ujarnya.
Gus Fawait berkomitmen menyediakan insentif bagi investor melalui perbaikan infrastruktur dan perizinan yang lebih mudah.
“Perbaikan bandara dan akses jalan utama, termasuk kawasan Mangli yang sering macet, menjadi prioritas kami,” jelasnya lebih lanjut.
Harapannya, dengan perbaikan ini, akan ada lebih banyak investor yang tertarik berinvestasi di Jember, baik dari dalam maupun luar daerah.
“Lapangan kerja akan bertambah, pengangguran berkurang, dan kesejahteraan meningkat,” tambah Gus Fawait dengan penuh optimisme.
Ia juga menyoroti sektor pertanian, terutama tembakau, sebagai potensi ekonomi yang belum tergarap optimal dan layak mendapat perhatian.
“DBHCHT kita salah satu yang terbesar di Jawa Timur. Sayangnya, petani belum merasakan manfaat maksimal,” ungkapnya.
Ke depan, Gus Fawait berencana untuk mengundang investor sektor pertanian agar kontribusi sektor ini semakin besar bagi perekonomian Jember.