JEMBER – Puluhan mahasiswa asal Probolinggo yang tergabung dalam Ikatan Santri Milenial Indonesia (ISMI) di Jember menggelar deklarasi mendukung pasangan calon (paslon) Gus Haris – Ra Fahmi dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Probolinggo, Sabtu (17/11/2024).
Sebelumnya, ISMI Jember mengadakan acara Malam Keakraban (Makrab) bersama allumni Al- Mashduqiah di puncak Badean Bangsalsari Jember.
Mahasiswa yang berasal dari Probolinggo dan sedang melanjutkan studi di Jember sepakat untuk satu komando mendukung kemenangan paslon nomer 02 Gus Haris – Ra Fahmi.
Aditya Wahdi, Ketua ISMI Jember, menyampaikan bahwa masyarakat Probolinggo perlu cerdas dalam memilih pemimpin yang mampu membawa kesejahteraan.
“Kami sudah 20 tahun berada di bawah kepemimpinan sebelumnya, tetapi belum pernah sekalipun merasakan manfaat berupa beasiswa dari Pemerintah Kabupaten Probolinggo,” ujarnya.
Aditya menambahkan, program yang ditawarkan oleh Gus Haris – Ra Fahmi meliputi pemberian beasiswa kepada 10 ribu masyarakat Probolinggo.
“Ini sangat sejalan dengan harapan kami, khususnya untuk rakyat Probolinggo yang kurang mampu tetapi ingin melanjutkan pendidikan,” tambahnya.
Hal senada disampaikan oleh Riski Adelia, mahasiswa UIN KHAS Jember jurusan Pendidikan Bahasa Arab.
Menurutnya, deklarasi ini merupakan bagian dari ikhtiar untuk mendorong kemajuan dan daya saing Probolinggo di masa depan.
Ia menilai paslon ini memiliki visi, misi, sejalan dengan mahasiswa dan program konkret untuk memajukan pendidikan dan daerah.
“Kami merasa penting memberikan dukungan kepada paslon yang memahami kebutuhan dan aspirasi masyarakat Probolinggo, terutama dari kalangan muda seperti mahasiswa,” ungkapnya.
Paslon nomor urut 2 ini juga disebut memiliki program unggulan di bidang pembangunan infrastruktur, peningkatan kualitas pendidikan, serta mendukung pertumbuhan ekonomi dan kemajuan daerah.
“Sebagai mahasiswa asal Probolinggo, kami merasa terpanggil untuk turut berkontribusi dalam proses demokrasi ini. Masa depan Probolinggo bergantung pada hasil pemilihan pemimpin mendatang,” tegas Riski.
Selain itu, ia mengungkapkan bahwa mahasiswa asal Probolinggo sering merasa diabaikan terkait beasiswa dari pemerintah kabupaten.
“Beberapa kabupaten lain seperti Jember, Banyuwangi, Situbondo, dan Pasuruan sudah banyak merealisasikan program beasiswa untuk mahasiswa. Namun, Probolinggo belum memberikan bantuan serupa,” pungkasnya.