PROBOLINGGO – Pasangan calon bupati dan wakil bupati nomor urut 02, Gus Haris-Ra Fahmi, menyampaikan pandangannya tentang pengembangan destinasi wisata Tengger Bromo dalam debat terakhir Pilkada Probolinggo, Minggu (17/11/2024).
Menurut Gus Haris, Probolinggo memiliki kekayaan alam yang luar biasa, termasuk kawasan Bromo-Tengger-Semeru.
Namun, ia menyoroti minimnya event terstruktur yang dapat menarik wisatawan nasional maupun internasional.
“Probolinggo saat ini miskin event. Tidak ada rundown yang jelas untuk menjadikan Bromo sebagai pusat perhatian wisatawan dari seluruh dunia,” ujar Gus Haris.
Ia mengusulkan agar kawasan Bromo dilengkapi dengan berbagai event kreatif yang dapat memperkuat daya tarik wisata.
“Bromo harus memiliki program 100 event. Mulai dari event budaya, wisata, hingga olahraga,” tegasnya.
Lebih jauh, ia menjelaskan bahwa keberadaan event ini bertujuan untuk menambah pengalaman wisatawan.
“Jadi, mereka tidak hanya menikmati keindahan alam, tetapi juga mengenal budaya khas Probolinggo,” tambahnya.
Gus Haris juga menekankan pentingnya kerjasama dengan berbagai pihak untuk mempromosikan wisata Probolinggo.
“Kami akan bekerja sama dengan influencer yang mampu menyebarkan informasi tentang potensi wisata Bromo ke mancanegara,” ungkapnya.
Ia optimistis, melalui strategi ini, Bromo dapat menjadi destinasi unggulan yang mendunia.
“Event besar yang terstruktur akan menjadi daya tarik utama dan mendorong kunjungan wisatawan internasional,” katanya.
Selain itu, Gus Haris berkomitmen untuk mengintegrasikan budaya lokal ke dalam setiap program wisata.
“Kami ingin wisata Bromo tidak hanya dikenal karena alamnya, tetapi juga karena budayanya yang khas,” ujarnya.
Ia berharap program ini dapat mengubah wajah pariwisata Probolinggo menjadi lebih kompetitif di tingkat global.
“Bromo memiliki potensi besar yang harus dimaksimalkan demi kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.
Dalam debat tersebut, pasangan Gus Haris-Ra Fahmi bertekad menjadikan Probolinggo sebagai pusat kegiatan pariwisata yang inovatif.
“Kami ingin mengangkat nama Probolinggo ke panggung dunia melalui pariwisata,” pungkasnya.
Dengan konsep ini, mereka berharap Probolinggo tidak hanya menjadi destinasi wisata, tetapi juga ikon budaya dan kegiatan internasional.