JEMBER – Calon Gubernur Jawa Timur, Tri Rismaharini, menyatakan bahwa kemenangan pasangan Risma-Gus Hans di Pilgub Jatim dan pasangan Hendy Siswanto-Gus Firjaun di Pilkada Jember akan membawa perubahan besar bagi masyarakat Jawa Timur.
Risma meminta seluruh simpatisan PDIP menyampaikan visi dan misi kepada masyarakat.
“Sampaikan program kami agar rakyat tidak salah pilih,” kata Risma dalam acara konsolidasi di Jember.
Risma menegaskan komitmennya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jawa Timur, terutama di bidang pendidikan dan kesehatan.
“Insya Allah, jika kami terpilih, pendidikan akan gratis untuk semua,” janjinya.
Menurut Risma, salah satu fokus utamanya di Jember adalah membangun fasilitas kesehatan bagi empat penyakit serius.
“Kami akan membangun fasilitas kemoterapi agar masyarakat tak perlu ke Surabaya,” tambahnya.
Acara yang dihadiri Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, ini berlangsung meriah dengan kehadiran ribuan kader PDIP.
Hasto menyebut Pilkada 2024 sebagai momen penting bagi rakyat Jember untuk memilih pemimpin yang pro-rakyat.
“Menangkan Pak Hendy dan Gus Firjaun demi menjaga kekayaan alam kita dari segelintir orang,” tegas Hasto.
Ia menyebut perpaduan kekuatan Soekarnois dan Nahdliyin mampu menjaga kedaulatan rakyat.
Hasto menambahkan bahwa kolaborasi ini adalah langkah strategis untuk mempertahankan Jawa Timur dari ancaman penguasaan asing.
“Kami ingin menjaga tanah ini agar tetap milik kita,” ujarnya.
Sekretaris DPC PDIP Jember, Widarto, juga menyampaikan optimisme partainya dalam Pilkada 2024.
“Kami yakin bisa meraih suara dua kali lipat dari proyeksi dengan kerja keras dan gotong royong,” katanya.
Menurut Widarto, upaya meraih kemenangan bukan tanpa tantangan.
“Kami menghadapi lawan yang menggandeng birokrasi hingga kepala desa,” ungkapnya dalam pidato pembukaan.
Di akhir acara, Risma menyampaikan harapannya agar masyarakat Jember bisa bersatu memilih pemimpin yang peduli pada mereka.
“Pilihlah pemimpin yang ingin membawa perubahan nyata,” pungkas Risma.
Risma mengajak warga untuk tidak hanya memilih pemimpin, tapi juga harapan masa depan yang lebih baik.
“Ingat, pilihan kita menentukan masa depan kita lima tahun ke depan,” tutupnya.